Thursday, October 19, 2017

Melintasi waktu untukmu

Saat ini ak sdg berjalan menuju kamu
Melintas jalanan ibukota yg kejam
Disaat senja melintasi langit Jakarta
Dalam hujan
Dalam dingin
Dalam pikuknya suara kendaraan yg bersautan
Dalam pengapnya udara yg penuh asap
Perjalanan yang panjang
Disaat manusia lain sibuk dengan usahanya berteduh
Dibawah payungnya
Disisi halte
Dipinggiran kolong jalan layang
Tapi aku tetap saja dengan usahaku
Menemuinya
Entah apa dayaku
Entah dari mana energiku
Sekian lama diterpa hujan tak membuatku kalut
Ketika jari2 ini mulai mengkerut
Aku yakin
Aku akan tetap lanjut

Langit mulai menghitam
Senja telah pergi
Tapi aku masih berjalan
Berharap kamu disana
Menunggu saat itu tiba
Dan dinginnya malam tidak terasa
Karena nafasmu terasa hangat disaat kita bersama

#jakarta 19/10/17

Wednesday, October 4, 2017

Masih tentangmu, senja

Apa kabar rasa disana?
Aku masih berupaya menyusun balok demi balok pertahanan hati
Hei
Kita memulai cerita disaat malam tiba
Dan kita lebih suka menghabiskan malam hingga pagi datang menyapa
Karna kelam terasa istimewa jika rasa itu ada
Karna diam rasanya sirna jika kita mulai menjalin kata
Kamu dan malammu yang menenangkan
Aku dan malamku dalam diam
dan pada akhirnya, hangatnya malam mengikat kita dalam pelukan
Erat dan tak ingin dipisahkan

Dan kini purnama sudah berganti
beberapa waktupun sudah berjalan
Kita masih saja bercanda di saat petang
Masih berbagi cerita yang awalnya tak terkatakan
Sedikit yang kutahu tentangmu membuatku bertanya-tanya
Sedikit itu pulalah yang membuatku khawatir
Aku tak cukup tau tentangmu
Aku tak layak tau tentang hidupmu
Dan aku tak berhak masuk dalam duniamu

Aku ingin kita berjalan dalam terang
Aku ingin semua tau sebelum matahari tenggelam
Tapi ku tahu
Senja datang hanya sesaat
Dan senja tak ingin dirimu terlihat
Dan kamu, selamanya akan diselimuti bagian tak terungkap

#pyk 041017

Saturday, September 23, 2017

Kamu, Senja

Malam itu, senja
Saat dingin mulai menyentuh ujung ragaku ini
Kita bicara dalam diam
Berdialog dalam kelam
Berucap dengan sentuhan
Tanpa satupun kata terucap
Tertawa
Tersenyum
Dan serasa mengerti satu sama lain
Dan seketika hangat itu menjalar ke seluruh tubuh ini
Meningkatkan degup jantung
Berpacu dalam wangi yang bisa dihirup
Menyenangkan
Menenangkan
Tak henti hingga pagi datang
Namun senja tak berangsur pergi

Pagi ini, senja
Temaram masih mendekap tubuh ini
Lembut
Tanpa pedihnya cahaya siang yang seolah menyilaukan mata
Tanpa hampanya malam yang menggelisahkan hati

Dan suatu hari, senja
Tetaplah menjadi sesuatu yang hangat
Yang denganmu waktu terasa begitu cepat
Yang denganmu aku ingin merasa dekat
Walau waktumu hanya seketika antara terang dan gelap
Sesederhana itu aku merindu
Semudah itu aku berbahagia
Karena kita suatu saat akan tertawa atas cerita tanpa batas
Tentang senja
Tentang kita


#pyk 24/09/17

Wednesday, July 26, 2017

Alm. H. Alfauzi :')

Hari ini, ak bareng Tante Upik, uni Dewi, pergi takziah k rumah salah satu jamaah haji kami tahun lalu. Bapak Alfauzi. Satu dari sedikit jamaah yg sangat sering bersentuhan dengan kami krna kondisinya yg tidak cukup baik dalam melakukan perjalanan jauh dan ibadah fisik.
Almarhum bertubuh sedang, usia 78th, berangkat seorang diri k tanah suci, tanah yg diimpikannya sejak 2009 saat beliau mendaftar untuk mendapat porsi haji. Sempat tertunda pada 2015 karna sedang masa pemulihan, tahun 2016 beliau diizinkan berangkat oleh timkes haji daerah namun dengan resiko tinggi, dengan PPOK persistent, yang mudah eksaserbasi terutama dipicu oleh kelelahan dan infeksi.
Masih kami ingat, di awal sampai Madinah , hari ke2 beliau harus kami rujuk ke KKHI Madinah krna eksaserbasi, butuh nebulisasi, walaupun di hotel sudah menggunakan inhaler namun serangan cukup berat. Namun beliau diizinkan pulang hari itu, dg istirahat cukup d hotel. Namun seperti kebanyakan jamaah senior, mereka yg sangat bahagia sampai k tanah haram kadang tidak memikirkan resiko dropnya kondisi tubuh melawan udara yg sangat panas (48°C) disana.
Pun setelah berpindah k hotel Mekkah, beliau cukup sering serangan ringan kdg disertai muntah2, kami biasa usahakan dg pemasangan infus+vitamin di kamarnya.
Ingat kira2 beberapa hari sebelum Armina, kami bertemu di mushalla hotel, wajahnya cerah, bahagia bisa sholat berjamaah lagi, menggunakan baju gamis baru warna abu2 :)
Dan kami tetap mewanti-wanti agar beliau ttp menjaga kesehatannya.
Tibalah waktunya Armina, suhu tinggi, tempat berdiam di tenda, kipas yg sering mati, beliau lgsg drop, kami hrs melakukan pemasangan infus, menitipkan beliau kepada dr.chairul di tenda yang sama untuk mengawasi infusnya.. 4hari Armina adalah hari2 yg sangat berat untuk jamaah, terutama yg sudah dengan penyakit dengannya.
Sepulang Armina, kondisi beliau lemah, sesak dan muntah2, otomatis obat2 tidak diserap dengan baik. Stelah sesaknya meningkat, kami merujuknya k sektor dan terus k KKHI Mekah untuk rawat inap. Waktu itu dirawat sekitar 5hari, dan dipulangkan 2hari sebelum pemulangan kami k tanah air, dengan kondisi cukup baik untuk penerbangan 8jam, tapi kami tetap was-was, krna selain beliau, masih ada beberapa jamaah lain yg jg menurun kondisinya.
Setiba di BIM, beliau lgsg disambut tim KKP, lgsg evakuasi dg ambulan menuju asrama, syukurnya beliau bs pulang langsung k daerah walau dg ambulan.
Setelah di tanah air, ak beberapa kali bertemu beliau, terakhir di RS tempat bekerja, beliau pergi kontrol k poli paru, muka cerah, peci haji, dan menggenang airmatanya saat bertemu denganku, cucunya di tanah suci..

kami doakan engkau khusnul khatimah, ditempatkan ditempat yg sebaik2nya :')

Payakumbuh 26juli17